Monday 21 April 2014

MARKO LIVAJA MEMAKI PENONTON SAAT ATLANTA KALAH DIKANDANG


Urusan Marko Livaja sepertinya masih seputar temperamennya yang mudah tersulut. Terakhir, penyerang Atalanta itu terlibat pertengkaran dengan tifosi.
Livaja dicemooh suporternya timnya sendiri saat bertanding melawan Verona akhir pekan lalu, di mana Atalanta kalah dari tamunya itu dengan skor 1-2.
Nah, saat ditarik ke luar lapangan pada menit 52, Livaja tampak terganggu dengan ucapan dan caci-maki penonton. Dari pinggir lapangan ia sempat beradu mulut dengan “penyerangnya” itu.
Perseteruan di dalam stadion itu rupanya berlanjut di media social. Di akun Facebook-nya Livaja “perang” lagi dengan fans, dan sempat menyebut mereka “dasar Italia brengsek!”. Terlontar pula kata-kata bermakna menantang: “kita ketemu saja di lapangan latihan!”
Belakangan pemain berusia 20 tahun itu menyadari agak kelewat batas dan memberikan klarifikasi atas pernyataan-pernyataannya yang emosional itu.
“Saya menuliskan ini untuk meminta maaf bagi siapapun yang tersinggung. Tapi saya sangat gusar gara-gara ada hinaan pada Abu saya,” tutur Livaja dilansir Football Italia.
“Beberapa fans rasis juga menyebut saya gypsi, bahkan hinaan yang lebih serius terkait kewarganegaraan saya,” sahut penyerang berpaspor Kroasia itu.
“Saya berharap tidak bereaksi seperti ini lagi. Tapi, kalau mau kritik, kritiklah saya soal penampilan di lapangan. Selamat Paskah untuk semunya.”
Livaja pernah menjadi murid di akademi Hadjuk Split dan Dynamo Zagreb, sebelum dikontrak profesional oleh Inter Milan pada tahun 2011. Namun ia gagal menembus tim pertama Inter dan dipinjamkan ke Lugano dan Cesena.
Pada akhir Januari 2013 Atalanta memboyong Livaja. Hampir sebulan kemudian mencetak gol perdananya di Serie A, kala timnya kalah 2-3 dari AS Roma.
Di musim ini pemain kelahiran 26 Agustus 1963 itu baru dimainkan 17 kali, dan hanya tujuh kali sebagai starter. Baru dua gol pula yang diciptakan dia.
Kontroversi cukup lekat dengan Livaja, ditandai dengan beberapa insiden yang membuat Atalanta tidak membawanya ke bench. Insiden paling serius adalah ketika ia memukul teman setimnya sendiri, Ivan Radovanovic, di sebuah pertandingan. Ia juga pernah dihukum karena membangkang pelatih Stefano Colantuomo

0 komentar:

Post a Comment